Kamis, 10 Februari 2011

Film A.M.I.E akan Roadshow

Kami segenap remaja kalimantan barat yang hobi nya berseni dan berkarya yang selalu aktif berperan dalam dunia entertiment. Berawal dari sekelompok teater dan mengikuti proses memanagemant organisasi salah satu sanggar teater yang ada di Kota Pontianak membuat kami selalu ingin teros berprestasi di dunia hiburan yang positif . Beberapa kegiatan yang sudah kami selenggarakan, di antara nya adalah Produksi Film, Pentas teater dan Parade Band, dan pada akhirnya kami menemukan satu titik terang, di mana satu titik terang itu adalah salah satu hiburan dengan tayangan vidio yang biasa di sebut dengan FILM. Beberapa Film yang sudah kami produksi  membuat kami haus dengan karya karya yang lebih baik.
Pada tahun 2010 s/d 2011 kami bekerja sama dalam memproduksi film dengan salah satu rumah prduksi yang ada di kota singkawang untuk menggarf sebuah film yang bejudul AMIE, setelah 4 bulan kami lalui proses produksi yang lumayan lama ini, hingga akhirnya film dengan judul AMIE ini akan kami luncurkan di Kota Singkawang pada tanggal 19 Februari 2011 di Happy Building, ada pun sipnopsisi kami tampil kan di bawah ini :





Sinopsis Film

“ AMIE “

“ Amie “ ( Agustina ) Adalah gadis berdarah Etnis Tionghua, terlahir sebagai warga Negara Indonesia di Kota Singkawang Kalimantan Barat, anak semata wayang dari seorang pengusaha kaya di Singkawang yang kesehariannya dimanja dan selalu diawasi sehingga sulit untuk bergaul.
Kisah tentang Amie yang sesungguhnya berawal Dari dia mulai menginjakkan kakinya di bangku kuliah, yaitu di sebuah Universitas Hukum di Kota Singkawang, di sana Amie mulai mengenal banyak warna-warni hidup terutama dalam pergaulan, Amie tidak pernah membeda-bedakan Ras, Golongan, Kaya, Miskin ataupun warna kulit, semua sama dimatanya. Itulah yang menjadikan Film ini berlatar belakang multi etnis.
Sebuah tugas kuliah membawa Amie pada penelitian suatu hukum Adat, sampai akhirnya Amie  bertemu dengan nara sumber yang bernama “ Alex ” ( Apriansyah ) Seorang pemuda dari etnis dayak yang juga berkuliah di kampus yang sama, hanya saja beda jurusan.
Alex adalah sosok pemuda yang gigih, rajin dan giat bekerja dari stnis dayak dengan latar belakang kehidupan yang sederhana, berasal dari Desa yang bernama Bagak di Singkawang, untuk bisa berkuliah Alex mengumpulkan uang dari hasil menoreh karet di Desa.
Alex harus meninggalkan Orang tuanya yang sudah mulai sakit-sakitan demi menggapai cita-citanya untuk berangkat ke kota menimba ilmu setinggi mungkin, selain itu Alex juga harus meninggalkan tunangannya yang bernama Lisa ( Natalia Geovani ) Seorang gadis Etnis Dayak di Kampung Bagak.
Alex dan Lisa di pertunangkan oleh kedua Orang tua mereka bukan karna jalinan cinta maupun asmara namun semata-mata hanya karna kedua belah pihak keluarga saling mengenal Satu sama lain.
Sampai pada waktu yang sudah di tentukan Amie dan Alex dengan di bantu beberapa teman mereka yaitu Nova ( Neneng Febriani ) Etnis Melayu, Aling ( Lipka ) Etnis Tionghua, Cella ( Ayu Wandira ) Etnis Melayu dan Tomi ( Bayu Atmanisa ) Etnis Melayu berangkat ke Desa Bagak untuk sebuah penelitian tentang Hukum Adat yang langsung menjadikan Kepala Adat Dayak setempat ( Badameo Dayak Salako ) sebagai narasumber utama.
Berita kepulangan Alex ke Desa Bagak dan tentang kedekatannya dengan Amie menjadi buah bibir Masyarakat sehingga terdengar di telinga Lisa, sayangnya Lisa menanggapi berita itu secara miring, Alex dan Lisa akhirnya berselisih paham yang berakibat putusnya tali pertunagan mereka, Alex pun mendapat ganjaran harus di hukum secara Adat karna dianggap sebagai penyebab putusnya tali pertunangan tersebut.
Sepulang dari penelitian di Desa Bagak, mereka harus kembali lagi ke bangku kuliah. Ternyata hubungan Amie dan Alex semakin dekat, masing-masing di antara mereka saling mengagumi satu sama lain, Amie yang statusnya sudah punya pacar  bernama “Rio” ( Angga Wijaya ) Pemuda dari Etnis Tionghua, yang punya perangai  sering berlaku kasar terhadap Amie, membuat hubungan Amie dan Rio kandas di tengah jalan.
Di sisi lain kedekatan Amie dan Alex di ketahui oleh “ Tuan Aliong ” ( Eddy Darlius ) yaitu orang tua Amie yang menentang hubungan mereka karna Alex di anggap tidak cocok dengan Amie di sebabkan perbedaan derajat dan golongan. Sejak itu Alex mulai mendapat rintangan, berupa intimidasi baik oleh pihak Tuan Aliong maupun dari pihak Rio.
Saat peristiwa intimidasi itu terjadi, Alex melalui tetangga kosnya mendapat sepucuk surat dari Desa. Berita tentang meninggalnya “ Pak Willy ” ( Jay Matsyach ) Orang tua dari Alex membuat dia terpukul. Dengan perasaan yang hancur lebur Alex memutuskan untuk meninggalkan Kuliahnya tanpa sepengetahuan siapa-siapa kecuali sahabat karib satu kampusnya yaitu Tomi ( Bayu Atmanisa ) Alex harus menggantikan Ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.
Sepeninggalan ayahnya Alex seperti kehilangan semangat untuk lebih giat berkerja. Betapa tidak, Alex harus melupakan cita-citanya untuk menjadi orang yang sukses. Alex pun berdoa di gereja untuk meminta petunjuk dari Tuhan, secara tidak langsung Tuhan yang kuasa mengirim “ Tuan Akhong ” ( Very ) Seorang saudagar karet di Desa Bagak yang sudah lama mengenal Alex, karena memang Alex adalah pemuda yang paling giat menjual hasil karet kepadanya. Mengetahui Alex berhenti kuliah Akhong menawarkan kepada Alex Agar mau membantunya mengurus pabrik karetnya di Kota Pontianak.
Kehilangan Alex tanpa tau apa sebabnya membuat Amie untuk menyusul Alex ke desa Bagak, Namun Amie harus menelan pil pahit, karna Alex enggan untuk kembali ke bangku kuliah. Namun janji untuk selalu menjaga hati dan setia satu sama lain serta keyakinan pada diri masing-masing membuat mereka untuk tetap bertahan walau jarak memisahkan.
Akhirnya dengan kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Alex menjadi orang kepercayaan Tuan Akhong dalam mengendalikan pabrik karetnya di Pontianak. Alex yang hanya pemuda desa mampu meraih kesuksesan, dia bisa menunjukan kepada dunia terutama orang tua Amie bahwa kemauan dan tekat yang kuat adalah awal dari sebuah keberhasilan.

Ide cerita               : Eddy Darlius / Liu That Bun
Penulis Skenario    : Pawadi Jihad
Sutradara               : Akilbudi Patriawan
Produser                : Eddy Darlius
Pelaksana Produksi      : Luki Production House Kota Singkawang dan Kitara Creativision Pontianak
Produksi Film “ AMIE “ di lakukan di Singkawang. Kalimantan Barat